Dwi Cheppy Dharmawan's


Kereta merupakan salah satu transportasi yang menjadi unggulan di beberapa negara. Kecepatan menjadi salah satu aspek unggulan dari kereta, baik kereta api (jarak menengah dan jauh) ataupun KRL dan KRD (jarak dalam kota). Buat yang sering naik kereta pasti sering denger lah istilah gerbong. Istilah yang sering kali salah diartikan. Jadi yang benernya gerbong tuh apa ya? mari kita bahas sedikit...

Buat tau pasti apa yang bener soal gerbong lebih baik kita cek UU no.23 tahun 2007 tentang perkeretaapian. Undang-undang tersebut ngebahas berbagai macam hal yang berkaitan dengan si ular besi, termasuk definisi kereta, gerbong dan lokomotif
Jadi,
kalau liat UU no.23 tahun 2007 tentang perkeretaapian begini arti lokomotif, kereta dan gerbong.
Pada penjelasan pasal 96 ayat 1, disebutkan:
-Lokomotif adalah sarana perkeretaapian yang memiliki penggerak sendiri yang bergerak dan digunakan untuk menarik dan/atau mendorong kereta, gerbong dan/atau peralatan khusus, antara lain lokomotif listrik dan diesel
ini lokomotif (sumber: dokumen pribadi)

-Kereta adalah sarana perkeretaapian yang ditarik lokomotif atau mempunyai penggerak sendiri yang digunakan untuk mengangkut orang, antara lain kereta rel listik (KRL), kereta rel diesel (KRD), kereta makan, kereta bagasi, dan kereta pembangkit

Kereta Rel Listrik dari depan sampe belakang disebutnya kereta (Sumber: Dokumen Pribadi)
-Gerbong adalah sarana perkeretaapian yang ditarik lokomotif digunakan untuk mengangkut barang, antara lain gerbong datar, gerbong tertutup, gerbong terbuka dan gerbong tangki.

Ini yang beneran namanya gerbong; gerbong tertutup (Sumber: http://www.railway.web.id/2014/09/ka-bagasi-cargo-baru-buatan-inka.html)
Terus..
Pada pasal 130 ayat 1 jelas banget disebutin :
Pengangkutan orang dengan kereta api dilakukan menggunakan kereta

Kalau mau yang lebih simple penjelasan apa sih sebenernya kereta bisa diliat di stasiun tuh suka ada petunjuk papan yang tulisannya 'kereta 1' bukan 'gerbong 1' 
Papan petunjuk yang biasanya ada pas baru banget masuk peron (Sumber: http://www.semboyan35.com/showthread.php?tid=8851)
Hmm kalau ada yang masih bingung juga karena petugas masih suka ngomongnya gerbong bukan kereta itu sebab takut penumpang bingung kalau disebutnya pake kereta.. 
Point yang kayanya makin nguatin bener gak sih kita selama ini gak naek gerbong, coba cek pasal 183 masih di UU No. 23 tahun 2007, isinya begini
"setiap orang dilarang berada di atap kereta, lokomotif, dalam kabin masinis, di gerbong, atau di bagian kereta yang peruntukannya bukan untuk penumpang"
Terus kalau masih kekeuh juga duduk kalian tuh digerbong, kenanya pasal 207. Hukumannya penjara paling lama 3 bulan atau denda paling banyak 15jt loh.
Nah Jadi, kalau naek kereta duduknya dimana? Silahkan berkesplorasi dengan pikiran kalian berdasarkan tulisan ini...

Pertanyaan yang menjadi favorit ditanyakan saat gw memutuskan maju menjadi ketua sebuah organisasi. Pertanyaan yang sebelumya sudah betah bersarang dikepala jauh sebelum keputusan dibuat.

"Kenapa gw harus jadi pemimpin?"

Ada sebuah kutipan yang sebenarnya gak bahas soal pemimpin atau kepemimpinan tapi gw rasa bisa dijadikan jawaban atas pertanyaan tersebut, yaitu:  "be the change you want to see in the world" -Mahatma Gandhi.

Yaps, gw mau jadi pemimpin karena gw mau ada sebuah perubahan. Perubahan yang sebenernya bisa juga dilakuin oleh orang lain dan emang belum tentu juga kalau gw yang coba melakukan perubahan itu bakal berhasil, tapi kayanya gak asik kalau gw ngandelin orang lain mewujudkan pemikiran gw.

Beberapa ada yang nganggep ini seperti keegoisan diri gw dan mosi gak percaya sama orang lain. Kalau kalian yang sempet mikir gitu ya syukur cuma sempet gak dijadiin pegangan kuat karena ada yang lebih egois sebenernya. Hal yang lebih egois itu yaitu kalau diri gw mau suatu perubahan tapi gak mau terlibat didalamnya, cuma mau ngandelin orang termasuk kemampuan orang tersebut.

Sikap itu gw bilang egois karena gw sadar kalau suatu perubahan pasti ada resiko yang siap ditanggung. Semakin besar perubahannya ya semakin besar juga resikonya. Resiko itu harus ditanggung bukan cuma yang 'berubah' tapi juga yang 'ngerubah'. Nah gw gak mau aja resiko buat 'yang ngerubah' itu ditanggung orang lain demi terwujudnya perubahan yang sebenernya keinginan gw. Yaa itupun kalau ada yang mau, kalau gak ada ? perubahaan hanya sebatas keinginan.

"Tapi, emang harus jadi pemimpin untuk mewujudkan perubahan?"

Perubahan emang bisa diwujudkan tanpa harus jadi pemimpin tapi peluangnya pasti lebih besar kalau jadi pemimpin. Peluang lebih besar kalau jadi pemimpin karena saat jadi pemimpin secara gak langsung kita akan punya kesempatan memiliki kewenangan lebih untuk manage berbagai hal yang berpengaruh dalam mewujudkan perubahan tersebut.

Nah itulah alesan kenapa gw maju menjadi seorang pemimpin di organisasi. Setiap orang pasti punya pemikiran masing-masing kan, silahkan berkesplorasi dengan pikiran kalian berdasarkan tulisan ini
Semua hal pasti ada permulaannya, termasuk blog ini. Sebenarnya ini bukan blog ataupun media pertama tempat saya menulis. Sebelumnya saya sudah memiliki blog sejak masih berseragam putih biru dan beberapa akun tempat menulis juga seperti di https://www.inspirasi.co/dwicheppy dan dwicheppy.tumblr.com. Saya memutuskan ingin membuat blog ini karena yakin setiap tempat memiliki keunikannya masing masing.