Dwi Cheppy Dharmawan's

Konsumerisme yang ‘terbungkus’ rezeki

1 comment
Alhamdulillah masih bisa bertemu dengan bulang suci ini. Bulan yang banyak dirindukan oleh umat Islam diseluruh dunia yaitu bulan Ramadhan. Bulan ramadhan memang bulan yang penuh berkah. Bulan istimewa ini mendatangkan rezeki berlimpah bagi semua umat, sangkin banyaknya sampai ada saja yang membungkus sifat konsumtifnya dengan alih-alih rezeki berlimpah.

Sumber: Google

Sifat konsumtif yang biasa muncul saat bulan ramadhan itu bisa dilihat saat mulai berbuka puasa. Saat berbuka memang moment yang sangat dinantikan oleh semua orang yang berpuasa, salah satunya karena dapat melepas dahaga dan lapar selama puasa. Hasrat haus dan lapar ini membuat kita terkadang merasa ingin ini dan itu untuk berbuka, sehingga kita membeli semua yang dirasa nikmat untuk berbuka. Padahal saat berbuka nanti tidak semua yang kita inginkan tadi akan habis dimakan, kadang hanya sedikit dari tiap jenisnya. Akhirnya sisa makanan itu kebuang karena gak enak lagi kalau dimakan nanti pas sahur.

Sumber: Google

Selanjutnya sifat konsumtif akan semakin terlihat menjelang hari raya. Momentum hari raya biasanya banyak yang ingin tampil maksimal . Keinginan itu diwujudkan dengan membeli pakaian baru yang harganya kadang juga ga tanggung-tanggung. Ekstremnya bahkan ada yang pagi dan siang harus beda bajunya terus juga untuk hari pertama dan seterusnya. Padahal kalau diperiksa lagi pakaian yang dimilikinya juga masih tergolong bagus. Rasa malu dan minder yang jadi alesan gak mau pakai baju yang lama. Padahal lagu anak-anak jaman dulu udah mengajarkan soal ini, begini liriknya “Baju baru Alhamdulillah, tuk dipakai dihari raya, taka da pun tak apa-apa, masih ada baju yang lama” dan kelanjutannya juga pas banget “Untuk apa berpesta-pesta kalau kalah puasanya, yang penting maafnya lahir batinnya”.


Begitulah beberapa contoh kecil dari keunikan kita dalam menikmati bulan Ramadhan. Rezeki yang berlimpah dibulan ini sering salah dimanfaatkan. Banyak yang justru malah jadi konsumtif dengan dalih ini rezeki bulan puasa. Padahal kalau memang merasa diberikan rezeki yang banyak kan bisa mengatur pengeluaran sesuai kebutuhan dan kelebihan rezekinya diberikan kepada yang membutuhkan.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

1 komentar: