Dwi Cheppy Dharmawan's

Lebih dari Sekedar Kertas Putih John Locke

1 comment
Seorang filsuf terkemuka berkebangsaan Inggirs yang bernama John Locke sangat terkenal dengan suatu pemikirannya. Pemikiran tersebut dikenal dengan istilah tabularasa. Suatu pemikiran yang berpendapat bahwa setiap manusia dilahirkan seperti kertas putih bersih. Menurutnya semua manusia dilahirkan dengan keadaan yang sama. Semua akan menjadi berbeda setelah pengalaman inderawi yang dialami semasa hidup.

Pemikirain tersebut menjadi salah satu yang berkesan dari banyaknya pemikiran filsuf yang pernah dipelajarin. Apalagi sewaktu kuliah ada penjelasan lebih detail, mendalam dan makna lanjutan dari dosen. Diantara semua penjelasannya yang paling berkesan itu pas ngebahas soal karakteristik dari kertas setiap manusia itu berbeda. Kalau gak salah begini katanya “Saya tertarik pendapat John Locke soal tabularasa, semua manusia terlahir seperti selembar kertas putih, tapi ada yang lain membedakannya yaitu seperti apa karakteristik kertas putih itu”. Beliau melanjutkan dengan menjelaskan apa maksud dari karakteristik kertasnya.

Karakter dari kertas itu selanjutnya dijelaskan lebih detail. Salah satu karakter yang gampang dibedain untuk ngambil contoh itu ketebalannya. Ada kertas yang tebalnya sekitar 60-80 gram, kurang dari itu dan lebih dari itu juga. Kertas 60-80 gram biasa digunakan untuk ngeprint, seni melipat kertas atau menulis. Kertas yang jauh kurang dari itu biasa juga kita sebut tisu, bisa digunakan untuk mengelap keringat, air mata, atau darah. Selanjutnya kertas yang lebih tebal atau biasa disebut kertas karton bisa kita gunakan sebagai wadah atau pembungkus suatu benda.

Bayangkan saja kalau kegunaan dari setiap karakteristik tadi sedikit kita tukar. Kertas tisu digunakan untuk ngeprint, hasilnya pasti kurang jelas. Kertas 60-80 gram digunakan untuk menjadi wadah, maka hanya mampu menahan beban yang tidak terlalu berat. Selanjutnya kertas yang tebal digunakan untuk mengelap keringat, apa itu enak?. Jelas banget kan setiap karakter kertas punya kegunaan yang berbeda.

Perumpamaan yang dijelasin diatas kayanya udah jelas banget kalau diterapin dalam konteks manusia. Setiap manusia sejak lahir akan memiliki kesamaan yaitu hati dan pikiran yang masih kosong seperti kertas putih. Dibalik kesamaan itu tetap selalu ada yang berbeda seperti karakteristik kertas yang sudah dijelaskan, salah satunya bisa dikatakan fisik. Tidak ada fisik yang sama pada setiap manusia. Diluar keterbatasan seperti kekurangan bagian organ tubuh tetap ada yang berbeda seperti sidik jari.

Semua persamaan dan perbedaan itu akan selalu bisa menjadikan manusia bermanfaat bahkan sejak dilahirkan. Tugas yang perlu dilakukan oleh kita adalah mencari bagaimana bisa bermanfaat secara maksimal seperti kertas HVS, karton ataupun tisu. Tidak bermanfaat itu hanyalah sebuah posisi yang kurang pas.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

1 komentar: